9 Konsol Game yang Gagal Google Stadia Segera Gabung?
Beberapa waktu yg lalu saat program Game Developers Conference (GDC), Google memperkenalkan platform game terbarunya, Google Stadia.
Ada beberapa pihak yg menganggap perangkat game tersebut akan sebagai produk gagal, menyusul konsol-konsol game lain yang telah lebih dulu gagal.
Nah, kali ini Jaka bakal kasih engkau 10 konsol game gagal yg pernah dibuat oleh berbagai perusahaan, geng!
DAFTAR ISI
- Mengapa Google Stadia Akan Gagal?
- Konsol Game yg Gagal
- Ouya (2013)
- Nintendo Wii U (2012)
- PlayStation Vita (2011)
- Konsol Game Gagal Lainnya . . .
Mengapa Google Stadia Akan Gagal?
Mengapa Google Stadia diprediksi akan mengalami kegagalan? Ada beberapa alasan yang mendasari kegagalan ini.
Salah satunya adalah perkara jaringan internet. Bahkan sekelas Amerika Serikat, infrastruktur jaringan yg dimiliki pun masih ada yang belum terlalu mewadahi konsol game ini.
Alasan ke 2, merupakan keterbatasan game yg mampu dimainkan melalui Google Stadia.
Karena mengusung konsep cloud gaming, kentara developer game membutuhkan sumber daya yang tak sedikit buat menciptakan game semacam itu.
Selain itu, telah banyak perusahaan cloud gaming yang wajib tutup karena sedikitnya jumlah pemain yg memanfaatkan layanan mereka. Apakah Google Stadia pula termasuk?
9 Konsol Game yang Gagal
Besar kemungkinan Google Stadia akan segera menyusul 9 konsol game gagal yg terdapat pada bawah ini karena alasan-alasan tadi.
Apa saja yang termasuk ke dalam gugusan konsol game gagal sepanjang masa?
1. Ouya (2013)

Di urutan pertama terdapat konsol game Ouya yang dirilis enam tahun kemudian. Sebagai proyek yg didanai oleh poly orang, konsol ini didukung oleh Android & mudah dikembangkan.
Tentu akan menyenangkan jika kita bisa memainkan game-game favorit kita seperti PUBG Mobile menggunakan memakai controller.
Realitanya, Ouya kesulitan mengajak para developer menciptakan game buat konsol ini. Pada akhirnya, Ouya diakuisisi oleh Razer.
dua. Nintendo Wii U (2012)

Sebagai konsol pertama berdasarkan Nintendo yang didukung dengan kualitas video HD, seharusnya Wii U sanggup meneruskan kesuksesan Nintendo Wii.
Kenyataannya, penjualan Wii U hanya kurang lebih 15% dari Wii. Kegagalan ini didasari beberapa faktor, termasuk ketidakmampuan pihak Nintendo buat menarik para developer game.
Selain itu, apabila dibandingkan menggunakan kompetitornya (PlayStation 4, Xbox One), Wii U sangat tertinggal pada urusan performa. Tabletnya pun sangat nir nyaman buat digunakan.
3. PlayStation Vita (2011)

PlayStation Vita dirilis buat menggantikan PlayStation Portable, galat satu konsol game portabel yg paling sukses sepanjang masa. Berhasil? Tidak.
Meskipun berhasil menjual 10 juta unit, jumlah tersebut tertinggal jauh berdasarkan hasil penjualan PSP yg menyentuh angka 80 juta. Itu pun mayoritas hanya terjual di Jepang.
Ada beberapa alasan mengapa perangkat ini nir terlalu laris, seperti munculnya game-game buat smartphone, kesalahan taktik, dan harga perangkat yg terlalu mahal.
Konsol Game Gagal Lainnya . . .
4. Gizmondo (2005)

Mau memahami model masalah ketika sebuah perusahaan jor-joran dalam mengeluarkan uang demi memasarkan produknya akan tetapi gagal total?
Gizmondo merupakan keliru satu studi perkara yang paling sesuai. Muncul sebagai pesaing PlayStation Portable dan Nintendo DS, konsol ini mampu memutar film, musik, SMS, & GPS.
Hasilnya? Hancur lebur. Judul game yg dimiliki tidak hingga sepuluh judul. Unit yang terjual jua hanya lebih kurang 25.000. Perusahaan ini wajib dililit hutang sampai ratusan juta dolar.
lima. Nokia N-Gage (2003)

Siapa yg pernah punya handphone legendaris yang satu ini? Nokia N-Gage adalah sebuah perangkat yang mengombinasikan antara handphone & konsol game.
Pembuatan handphone ini mungkin terinspirasi dari kesuksesan Game Boy Advance miliki Nintendo. Sayangnya, N-Gage justru dipercaya menjadi sebuah kegagalan.
Desainnya yang besar membuat handphone ini susah digunakan buat telepon, sedangkan tombolnya jua tidak cocok buat dipakai bermain game.
6. Sega Dreamcast (1998)

Dreamcast merupakan penutup berdasarkan Sega sebelum menetapkan buat mundur dari pasar konsol & serius pada pengembangan game.
Sebenarnya, Dreamcast bukanlah konsol yang buruk. Banyak orang yg menyukai konsol ini. Sayangnya, poly developer menolak membuat game buat konsol ini.
Alasannya adalah kemunculan PlayStation 2, Xbox, hingga Gamecube yang lebih menjanjikan. Pada akhirnya, produksi Dreamcast dilarang dalam tahun 2001.
7. Apple Pippin (1996)

Tahukah engkau jikalau Apple pernah merilis sebuah konsol game? Ternyata dalam tahun 1996, Apple berhubungan dengan Bandai membentuk perangkat game bernama Pippin.
Apple bertugas membuat hardware, pada mana Bandai bertanggung jawab buat menyediakan casing, pengemasan, & desain controller.
Kerjasama tersebut nir bertahan lama lantaran perangkat ini gagal di pasaran. Tidak butuh usang bagi Steve Jobs, yg pulang ke Apple dalam tahun 1997, buat menutup divisi ini.
Tapi perlu dicatat bahwa Pippin membawa poly penemuan. Contohnya adalah controller wireless yang dimiliki & kemampuannya buat tersambung menggunakan koneksi internet.
8. Nintendo Virtual Boy (1995)

Sebelum teknologi Virtual Reality sepopuler sekarang, Nintendo pernah merilis konsep serupa yang diberi nama Virtual Boy.
Bedanya, headset VR yg dimiliki tidak sanggup diikatkan ke kepala. Sebagai gantinya, headset VR ini ditopang oleh sebuah tri-pod yang berdiri pada atas permukaan yg rata.
Konsol ini sangat tidak nyaman buat dipakai & mampu dipastikan akan membuat pegal ketua. Apalagi, game yang dapat dimainkan hanya menampilkan 2 rona, yakni hitam & merah.
9. Atari Jaguar (1993)

Terakhir, ada Atari Jaguar yg dirilis sebelum PlayStation ada pertama kali. Sayangnya, konsol inilah yang menciptakan Atari harus mundur menurut pasar konsol.
Ketika dirilis, Atari memasarkan dirinya menjadi konsol game 64-bit. Padahal, yg sedang ramai di era tadi merupakan sistem 16-bit.
Atari Jaguar tidak pernah berhasil lantaran memiliki sistem yang sulit dikembangkan sang developer game. Apalagi kemunculan PlayStation semakin menenggelamkan konsol ini.
Akhir Kata
Itulah daftar konsol-konsol game yang gagal, geng. Padahal telah menghabiskan modal poly untuk menjual produk akan tetapi nyatanya tetap saja tidak laris di pasaran.
Menurutmu, apakah Google Stadia akan menyusul konsol-konsol game gagal ini? Atau justru Google berhasil membalikkan prediksi dan meraih kesuksesan? Tulis di kolom komentar, ya!
Comments
Post a Comment