7 Alasan Mengapa Produsen HP Menghilangkan Lubang Jack 3.5mm Demi Duit?
Setiap tahun (bahkan terkadang setiap bulan) ada saja smartphone baru yg timbul di pasaran. Tentu saja kemunculan mereka diiringi menggunakan banyaknya penemuan baru.
Akan namun, ada hal yg sangat menganggu kita. Apalagi jikalau bukan hilangnya lubang headphone jack 3.5mm yg kita anggap masih diharapkan. Yang modern adalah Samsung Galaxy Note 10.
Mengapa para produsen smartphone menghilangkan lubang headphone jack dalam produknya? Sekadar ikut-ikutan Apple atau demi mengeruk profit yang lebih besar ?
DAFTAR ISI
- Alasan Mengapa Lubang Headphone Jack Hilang
- Lantaran Apple Sudah Melakukannya
- Demi Desain
- Agar Smartphone Menjadi Lebih Tipis
- Alasan-Alasan Lainnya . . .
Alasan Mengapa Lubang Headphone Jack Hilang
Lubang headphone jack adalah galat satu fitur penting yang terdapat dalam smartphone buat mendengarkan musik atau melakukan panggilan telepon.
Dengan dihilangkannya lubang ini, artinya kita harus menggunakan headset bluetooth atau memakai adapter supaya sanggup mendengarkannya selain lewat spearker bawaan HP.
apabila manfaatnya sedemikan krusial, mengapa justru dihilangkan? Dilansir menurut berbagai asal, inilah alasan-karena!
1. Karena Apple Sudah Melakukannya

Meksipun acapkali dihina waktu melakukan inovasi, nyatanya para produsen HP Android selalu mengekor iPhone. Hilangnya lubang headphone jack sebagai buktinya.
Menghilangnya lubang ini, mungkin lantaran dimulai oleh Apple, dipercaya menjadi tren, stylish, & futuristik.
Apalagi, Apple meyakinkan fansnya bahwa headphone dengan kabel telah ketinggalan zaman. Padahal ya geng, lubang tersebut terdapat pada laptop MacBook, iPod Touch 2019, & beberapa iPad!
2. Demi Desain

Salah satu alasan yg sering dikemukakan oleh para penghasil merupakan demi desain smartphone itu sendiri. Secuil lubang pada bagian bawah dipercaya menganggu pemandangan.
Padahal, lubang headphone jack sebenarnya nir terlalu memakan ruang. Akan namun, para penghasil acapkali beralasan seperti itu.
Ada juga yg menyampaikan demi terciptanya desain minimalis sebagai akibatnya mereka berusaha menyingkirkan semaksimal mungkin apa yang perlu disingkirkan.
Google, melalui Pixel dua-nya, juga beralasan ingin menciptakan jalur desain mekanis buat masa depan.
Bisa jadi, di masa depan lubang charger pun akan dihilangkan supaya para pengguna wajib menggunakan charger wireless.
tiga. Agar Smartphone Menjadi Lebih Tipis

Para pembuat smartphone berambisi buat menciptakan smartphone setipis mungkin. Kalau perlu, setipis satu lembar kertas HVS.
Masalahnya, yang namanya lubang tentu memiliki diameter. Lubang headphone memiliki diamter tiga.5 mm, sebagai akibatnya bila smartphone yang akan diproduksi lebih tipis berdasarkan itu, lubang tersebut wajib hilang.
Smartphone terlalu tipis pun sebenarnya nir terlalu nyaman buat digunakan. Ada ketebalan minimum supaya smartphone lezat untuk dipegang.
Contoh smarpthone yg memakai alasan ini adalah Moto Z berdasarkan Motorola. Meskipun begitu, poly yang memuji kualitas audio HP ini.
Alasan-Alasan Lainnya . . .
4. Agar Kualitas Suara Semakin Baik

Beberapa penghasil smartphone mengungkapkan penghilangan lubang headphone jack demi perbaikan kualitas bunyi. Salah satunya merupakan LeEco dari China.
pembuat tadi menentukan buat memanfaatkan fitur audio USB-C dalam HP Le 2, Le 2 Pro, dan Le Max 2. Banyak yg perpendapat bahwa sebenarnya kualitas yg didapatkan HP ini tidak jauh lebih baik.
Justru Moto Z yg berhasil menciptakan kualitas audio sebagai lebih baik pada HP ini, meskipun kita harus memakai headset Bluetooth.
HTC jua beralasan menghilangkan lubang headphone jack karena lubang tersebut dianggap memiliki banyak kekurangan, sehingga mereka merilis headphone HTC Usonic yang dianggap gagal.
lima. Memberi Ruang Lebih buat Baterai

Ketika Apple menghilangkan lubang headphone jack dalam iPhone 7, salah satu alasan mereka demi menambah daya tahan baterai mereka.
Padahal, iPhone 7 hanya memiliki daya baterai dua.900 mAh. Bandingkan menggunakan iPhone 6 Plus yang berkapasitas 2.915 mAh.
Mungkin, maksud mereka adalah ingin menciptakan ruang lebih buat prosesor yang lebih efisien. Dengan demikian, baterai iPhone pun mampu lebih awet.
HP Razer pun memakai alasan yang sama dan diperkirakan penghilangan tadi menambah kapasitas baterai sebesar 500 mAh.
6. Sudah Ada Banyak Headphone Bluetooth

Beberapa pembuat smartphone lainnya telah memproduksi headset Bluetooth yang canggih. Contohnya adalah AirPods menurut Apple, atau earbuds bluetooth merek lain yg tidak kalah rupawan.
Mungkin, demi menaikkan penjualan aksesoris tersebut, mereka meniadakan headphone jack sebagai akibatnya terkesan sedikit memaksa pembeli.
Headphone Bluetooth memang terlihat futuristik, akan namun belum tentu semua orang menginginkannya.
7. Demi Keuntungan yang Lebih Besar

Banyak yang skeptis dengan alasan-alasan yg telah disebutkan pada atas. Mereka meyakini bahwa alasan mereka buat menghilangkan sebuah fitur krusial smartphone merupakan uang.
Dengan nir adanya lubang tersebut, orang harus membeli aksesoris tambahan yg biasanya diproduksi sendiri oleh penghasil itu sendiri.
Selain itu, tidak adanya lubang headphone jack berarti mereka nir perlu mengeluarkan biaya buat membeli komponen-komponennya.
Mereka jua nir memiliki kewajiban buat memasukkan headset secara gratis ke pada kotak. Bisa dibayangkan berapa uang yang tersimpan karena itu?
Akhir Kata
Penghilangan lubang headphone jack memang mengakibatkan pro kontra sendiri. Ada yang berkata bahwa para pembuat smartphone hanya mementingkan laba semata.
Kalau dari Jaka, kentara para produsen ingin mendapatkan profit yang lebih akbar tanpa mengorbankan pengalaman pengguna.
Biasanya, smartphone yang kehilangan headphone jack adalah HP flagship, jadi kemungkinan para produsen memperkirakan yang beli HP mereka merupakan yg mampu membeli headphone bluetooth.
Kalau menurutmu gimana, geng? Tulis di kolom komentar, ya!
Comments
Post a Comment